Thursday, May 10, 2012

Aku Benci

Aku benci berada di rumah. Ada bayangmu di setiap sudutnya. Di ruang tamu, ruang makan, ruang ibadah, dapur, bahkan di depan pagar. Aku benci melihat bayanganmu yang sedang memasak mie atau menyeduh teh hangat di dapur rumahku. Aku benci melihat bayanganmu yang sedang merokok di teras rumahku. Aku benci melihat bayanganmu yang sedang membaca koran di ruang tamuku. Aku benci melihat bayanganmu yang sedang sholat di ruang ibadahku. Aku benci melihat bayanganmu yang sedang berdiri di luar rumahku untuk menjemputku. Aku benci melihat bayanganmu ada di mana - mana.

Aku benci ketika kamu adalah hal yang aku pikirkan saat aku sedang tidak memikirkan apa - apa. Aku benci ketika kamu adalah hal yang selalu ada dalam pikiranku saat kesepian menyapa. Aku benci ketika kamu menjadi hal pertama yang aku pikirkan ketika aku bangun tidur. Aku benci ketika kamu juga menjadi hal terakhir yang aku pikirkan sebelum aku memejamkan mata. Bahkan kamu pun hadir di alam bawah sadarku.

Aku benci ketika ada lagu yang mengingatkanku akan dirimu. Aku benci ketika aku melewati tempat yang menjadi tempat kenangan kita. Aku benci ketika aku memikirkanmu setiap malam, bahkan setiap waktu. Aku benci ketika hatiku bertanya - tanya 'kamu sedang apa?', 'kamu dimana?', dan 'apakah kamu baik - baik saja?'. Aku benci ketika aku mengkhawatirkanmu. Aku benci ketika tanpa sengaja aku berpikiran buruk tentangmu. Aku benci ketika air mataku menetes karena rindu padamu. Dan aku juga benci ketika aku tau bahwa kamu tidak melakukan hal yang sama. Percuma saja, bukan?

Aku benci ketika aku bertemu denganmu tapi kamu tidak menganggapku ada. Aku benci ketika kamu memperlakukanku seperti orang asing. Aku benci ketika aku bertemu denganmu tetapi malah membuat hatiku semakin sakit. Aku benci ketika kamu menjadi orang yang sangat menyebalkan sekarang.

Aku benci ketika aku merindukanmu tetapi aku tidak bisa melakukan apa - apa. Aku benci karena aku sadar bahwa aku masih sangat menyayangimu. Aku benci karena aku tidak bisa sedetik pun melupakanmu. Dan aku benci karena seberapa sering aku berusaha membencimu, sebanyak apapun alasanku untuk membencimu, aku tidak pernah bisa membencimu..

No comments:

Post a Comment