Monday, February 18, 2013

5!

Memang benar ya, Tuhan selalu mempunyai rencana terbaik bagi setiap hambaNya..
Mungkin dulu memang Dia membiarkanku bertemu dengan orang - orang yang salah, sebelum akhirnya bertemu denganmu.
Mungkin dulu memang Dia membiarkan hatiku hancur berkeping - keping, sebelum akhirnya kamu datang untuk menjadikannya utuh kembali.
Mungkin dulu memang Dia membiarkan air mataku mengalir tanpa henti, sebelum akhirnya ada tanganmu yang mengusapnya.
Mungkin dulu memang Dia membiarkanku merasa hancur, sebelum akhirnya bahagia ini datang bersamamu.

Aku tidak pernah menyesali kedatanganmu dalam hidupku. Setiap detik, menit, jam dan hari yang kulalui bersamamu sangat berharga. Nggak perlu ketemu setiap hari, tapi dengan pesan - pesan singkatmu aku sudah merasa kamu selalu ada di sampingku. Nggak perlu sering - sering nonton berdua, dinner atau jalan jalan ke mall, tapi cukup dengan kita duduk berdua di rumahku, di warung tempat kamu biasa cangkruk atau tempat - tempat makan yang biasa kita kunjungi. Kamu dengan rokokmu, aku dengan minumanku. Kemudian aku bercerita dan kamu mendengarkan, begitu juga sebaliknya. Or we do silly things together. Nggak jarang akhirnya kita buntu mau kemana, dan muncul pertanyaan - pertanyaan seperti "abis ini kita kemana?" atau "ini ngapain enaknya?" dari kamu. Entahlah, kemanapun kita pergi, apapun yang kita lakukan, asalkan itu dengan kamu, aku sudah sangat bahagia.

Seiring dengan berjalannya waktu, kita saling memahami satu sama lain. Bagaimana cara menghadapi amarahmu, atau bagaimana cara menghadapiku kalau aku lagi nggondok. Bahkan kamu tau kalau aku capek, padahal aku menyembunyikannya. Kamu tau kalau aku lagi bete sama kamu walaupun aku nggak menunjukkannya. Dan hal - hal kecil seperti itu yang bikin aku sadar, nggak ada yang bisa mengerti aku sebaik kamu.

Bersamamu semua terasa mudah. Semudah membalikkan telapak tangan.
Bersamamu sudah menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang amat sangat sulit untuk dihilangkan.
Dan aku nggak bisa membayangkan bagaimana jadinya aku tanpa kamu.

Selamat tanggal 18 sayang, selamat 5 bulan..
Je t'aime pour toujours. J'espère que vous pouvez continuer à m'aimer..

Saturday, February 9, 2013

Kamu.. Manusia Kesayanganku (part 2)

Mataku tertuju pada sesosok wanita yang sedang tertidur lelap dalam pelukanku. Wajahnya cantik, sama seperti saat pertama kali aku bertemu dengannya. Aku tak pernah bosan memandangi manusia yang satu ini, sejak 5 tahun terakhir. Ada aura yang terpancar dalam dirinya yang selalu membuatku tertarik. Tidak bertemu dengannya sehari saja, rasanya seperti berabad - abad tidak bertemu. Ada rindu yang membuncah, bahkan membuat dada sesak jika hasrat untuk bertemu tidak segera terlaksana.

Ingatanku melayang, kembali ke masa 5 tahun silam. Aku langsung jatuh hati padanya. Sejak dia menerima cintaku, hidupku berubah. Bersamanya, hidup menjadi lebih mudah untuk dijalani. Dia selalu meyakinkan aku bahwa dia akan terus bersamaku, sampai aku sukses nanti. Setiap kali aku capek, dia selalu menyemangatiku untuk tidak menyerah. Dia selalu menemaniku, dalam keadaan susah ataupun senang. Dia tidak pernah menuntutku, dia membiarkan aku menjadi diriku sendiri. Dia selalu peduli dengan kesehatanku. Dia akan sangat marah, jika waktu tidurku kurang. Dia akan menjadi sangat cerewet, jika aku menerabas hujan tanpa jas hujan. Aku tau dia benci rokok, tapi dia tidak pernah menyuruhku berhenti merokok. Dia mengerti bahwa aku perokok berat. Jika dadaku mulai sesak, dia hanya akan menyuruhku mengurangi jumlah rokok yang aku hisap. Bersamanya, aku bahagia. Dia orang yang paling mengerti aku. Jika aku sedang asyik bersama teman - temanku, dia menyuruhku untuk menghabiskan waktuku bersama teman - temanku dulu. Dia rela di nomorduakan. Jika aku tertidur, dia tidak akan membangunkanku. Aku lebih senang melihatmu tidur daripada cangkruk di warung, katanya. Dia selalu mengkhawatirkan aku. Jika dia tidak tahu sedikitpun kabar tentang aku, dia menjadi amat sangat khawatir. Aku takut kamu kenapa - kenapa, ucapnya waktu itu. Dia selalu memberikan perhatiannya padaku. Walaupun dia sakit, dia masih memikirkan keadaanku. Walaupun dia capek, dia selalu berusaha untuk bertemu denganku. Dia selalu menyembunyikan rasa lelahnya di depanku, hanya karena tidak ingin aku khawatir. Dan jantungku selalu berdetak sepuluh kali lebih cepat, jika dia jatuh sakit. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku memiliki rasa sayang kepada seorang wanita sebesar ini, selain ibuku. Aku tidak pernah tau mengapa aku mencintainya. Aku hanya.. mencintainya. Tanpa alasan. Dan rasa ini untuk selamanya.

Aku mencium keningnya. Tanganku mengusir rambut - rambut yang menjuntai di mukanya. Kemudian aku berbisik di telinganya "I love you, manusia kesayanganku.." Aku tau, dia pasti mendengarnya. Karena ikatan batin kami sangat kuat.



Surabaya, 2017


Kamu.. Manusia Kesayanganku (part 1)

Aku memandangi sosok lelaki yang sedang tidur pulas di sampingku. Tangan kanannya menggenggam tanganku. Seingatku, tadi dia sedang bercerita tentang pengalaman bekerjanya hari ini. Aku menyimak dengan sepenuh hati, sambil memejamkan mata namun tidak tidur. Belum selesai dia bercerita, dia sudah terbang ke alam mimpi. Mungkin dia kecapekan. Hari ini dia baru pulang pukul 11 malam. Tanpa melepas genggaman tangannya, aku membenahi selimutnya dan berbaring menghadapnya. Sesekali tanganku mengusap pipinya, kemudian mencium keningnya. Hal yang selalu aku lakukan ketika dia tidur, sejak kami menikah.

Anganku kembali, ke masa 5 tahun silam. Dimana ia berhasil merebut perhatianku dan memintaku menjadi kekasihnya. Dan ya, aku menerimanya dengan sepenuh hati. Sejak saat itu, hari - hari kami lalui dengan bahagia. Bersamanya, semua terasa lebih mudah. Bersamanya, aku bisa menjadi diriku sendiri. Dia menyayangiku apa adanya, tanpa alasan. Dia bisa menerima segala tingkah laku bodohku. Dia tidak pernah memaksaku untuk berdandan seperti perempuan - perempuan lainnya, atau memaksaku untuk menjadi pintar. Aku bisa bercerita padanya apapun yang terjadi dalam setiap detik di hidupku, bahkan ketika tidak ada yang mendengarkan. Dia membuka telinganya lebar - lebar pada setiap ceritaku, masalahku dan keluhanku. Dia jarang memberikan solusi, tapi dia selalu meyakinkan aku bahwa dia tidak akan membiarkanku sendirian untuk menghadapi masalahku. Bersamanya, aku merasa spesial. Dia selalu ada, kapanpun dan dimanapun aku membutuhkannya. Dia selalu mendukungku saat aku sedang putus asa. Dia selalu terjaga saat aku belum bisa tidur karena sibuk mengerjakan sesuatu. Dia orang yang paling mengerti aku, walaupun aku tidak mengatakan apa - apa kepadanya. Ada ikatan batin, katanya. Tidak sekali dua kali dia membatalkan rencananya hanya untuk bertemu denganku. Hal yang tak pernah orang lain lakukan untukku. Dan jika dia sudah terlanjur membatalkan rencananya tapi aku tidak bisa, dia tidak pernah kecewa atau marah. Dia mengerti. Selalu mengerti. Dia selalu memberiku perhatian, dari perhatian yang kecil sampai yang besar. Dia tidak pernah lupa mengucapkan selamat pagi. Dia tidak pernah lupa mengingatkanku makan setiap kali waktunya makan. Dia selalu menyuruhku istirahat dan melarangku pergi kemana - mana jika aku sedang kecapekan. Dia bisa menjadi orang yang amat sangat cerewet jika dia mengkhawatirkanku. Lucu sekali melihatnya khawatir. Dia memberikan bukti, bukan janji. Dia bisa meyakinkan aku bahwa dia berbeda dari lelaki yang lain. Dia itu favoritku. Kesayanganku. Aku tak peduli ada berapa banyak lelaki tampan di luar sana. Dari jutaan manusia dia muka bumi ini, aku memilihnya. Aku beruntung memilikinya. Dia adalah orang yang pertama kali bisa membuatku jatuh cinta yang benar - benar jatuh cinta. Sampai sekarang. Sampai selamanya.

Matanya terbuka perlahan. "Sayang, kamu kok belum tidur?" tanyanya sambil mengucek matanya.
"Belum bisa tidur aja. Kamu kok bangun? Ayo tidur lagi"
"Kebangun nih, aku kerasa kalo kamu belum tidur hehe" katanya sambil merapatkan tubuhnya padaku. "Ayo tidur, sudah malam. Besok kesiangan lho"
"Iya sayang" kataku. Kemudian lengannya merengkuhku dalam pelukannya. Nyaman sekali.
"I love you.." ucapnya lirih, sedetik kemudian dia tertidur lagi.
"I love you too.." balasku. Selamanya.. Kamu itu manusia kesayanganku..



Surabaya, 2017

Wednesday, February 6, 2013

Tulus - Teman Hidup

Dia indah meretas gundah
Dia yang selama ini ku nanti
Membawa sejuk, memanja rasa
Dia yang selalu ada untukku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmu
Kau milikku, ku milikmu

Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Bila di depan nanti
Banyak cobaan untuk kisah cinta kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku, ku punya kamu, selamanya kan begitu

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmu
Kau jiwa yang selalu aku puja