Saturday, February 9, 2013

Kamu.. Manusia Kesayanganku (part 1)

Aku memandangi sosok lelaki yang sedang tidur pulas di sampingku. Tangan kanannya menggenggam tanganku. Seingatku, tadi dia sedang bercerita tentang pengalaman bekerjanya hari ini. Aku menyimak dengan sepenuh hati, sambil memejamkan mata namun tidak tidur. Belum selesai dia bercerita, dia sudah terbang ke alam mimpi. Mungkin dia kecapekan. Hari ini dia baru pulang pukul 11 malam. Tanpa melepas genggaman tangannya, aku membenahi selimutnya dan berbaring menghadapnya. Sesekali tanganku mengusap pipinya, kemudian mencium keningnya. Hal yang selalu aku lakukan ketika dia tidur, sejak kami menikah.

Anganku kembali, ke masa 5 tahun silam. Dimana ia berhasil merebut perhatianku dan memintaku menjadi kekasihnya. Dan ya, aku menerimanya dengan sepenuh hati. Sejak saat itu, hari - hari kami lalui dengan bahagia. Bersamanya, semua terasa lebih mudah. Bersamanya, aku bisa menjadi diriku sendiri. Dia menyayangiku apa adanya, tanpa alasan. Dia bisa menerima segala tingkah laku bodohku. Dia tidak pernah memaksaku untuk berdandan seperti perempuan - perempuan lainnya, atau memaksaku untuk menjadi pintar. Aku bisa bercerita padanya apapun yang terjadi dalam setiap detik di hidupku, bahkan ketika tidak ada yang mendengarkan. Dia membuka telinganya lebar - lebar pada setiap ceritaku, masalahku dan keluhanku. Dia jarang memberikan solusi, tapi dia selalu meyakinkan aku bahwa dia tidak akan membiarkanku sendirian untuk menghadapi masalahku. Bersamanya, aku merasa spesial. Dia selalu ada, kapanpun dan dimanapun aku membutuhkannya. Dia selalu mendukungku saat aku sedang putus asa. Dia selalu terjaga saat aku belum bisa tidur karena sibuk mengerjakan sesuatu. Dia orang yang paling mengerti aku, walaupun aku tidak mengatakan apa - apa kepadanya. Ada ikatan batin, katanya. Tidak sekali dua kali dia membatalkan rencananya hanya untuk bertemu denganku. Hal yang tak pernah orang lain lakukan untukku. Dan jika dia sudah terlanjur membatalkan rencananya tapi aku tidak bisa, dia tidak pernah kecewa atau marah. Dia mengerti. Selalu mengerti. Dia selalu memberiku perhatian, dari perhatian yang kecil sampai yang besar. Dia tidak pernah lupa mengucapkan selamat pagi. Dia tidak pernah lupa mengingatkanku makan setiap kali waktunya makan. Dia selalu menyuruhku istirahat dan melarangku pergi kemana - mana jika aku sedang kecapekan. Dia bisa menjadi orang yang amat sangat cerewet jika dia mengkhawatirkanku. Lucu sekali melihatnya khawatir. Dia memberikan bukti, bukan janji. Dia bisa meyakinkan aku bahwa dia berbeda dari lelaki yang lain. Dia itu favoritku. Kesayanganku. Aku tak peduli ada berapa banyak lelaki tampan di luar sana. Dari jutaan manusia dia muka bumi ini, aku memilihnya. Aku beruntung memilikinya. Dia adalah orang yang pertama kali bisa membuatku jatuh cinta yang benar - benar jatuh cinta. Sampai sekarang. Sampai selamanya.

Matanya terbuka perlahan. "Sayang, kamu kok belum tidur?" tanyanya sambil mengucek matanya.
"Belum bisa tidur aja. Kamu kok bangun? Ayo tidur lagi"
"Kebangun nih, aku kerasa kalo kamu belum tidur hehe" katanya sambil merapatkan tubuhnya padaku. "Ayo tidur, sudah malam. Besok kesiangan lho"
"Iya sayang" kataku. Kemudian lengannya merengkuhku dalam pelukannya. Nyaman sekali.
"I love you.." ucapnya lirih, sedetik kemudian dia tertidur lagi.
"I love you too.." balasku. Selamanya.. Kamu itu manusia kesayanganku..



Surabaya, 2017

No comments:

Post a Comment