Thursday, December 16, 2010

akhir penantian

tidak tahukah dirimu apa arti dibalik semua perhatianku?
bahwa ada kekhawatiran dalam semua pesan singkatku
bahwa ada sedikit cemburu setiap kali kamu dekat dengan wanita manapun
bahwa ada keegoisan untuk memilikimu hanya untuk diriku sendiri
bahwa ada senyum di setiap detik kau bahagia

dan aku masih bertahan, aku memilih berhenti di sini untuk menantimu
menghujanimu dengan sejuta perhatian
mengamati setiap gerak - gerikmu
membantumu berdiri di saat kau terjatuh
dan selalu berdiri di sampingmu walau kau tak membutuhkanku

hingga aku mendengar berita kecil dari sebuah bibir yang tak dikenal
ada sesosok gadis yang berhasil menyita perhatianmu
langsung saja kau hempaskan aku ke dasar bumi
sakit, sesakit - sakitnya
apakah dirimu yang kejam, atau aku yang terlalu lemah untuk mendengar kabar burung itu?

aku menoleh pada jarum jam yang tak pernah berhenti berputar,
dia menatapku tajam seakan mengejekku "aku sudah berputar sekali, puluhan kali, ratusan kali, ribuan kali, bahkan jutaan kali. tapi belum ada hasil dari penantianmu? bodoh!"
kualihkan pandangan pada kalender di seberang mejaku,
dia tertawa terbahak seakan meremehkanku "sudah 7 bulan sejak aku bertengger di sini, tapi belum ada kemajuan? payah!"
aku tertegun, merenungkan hujatan dan cacian mereka padaku
dan aku tersadar akan satu hal : mereka benar!

dengan fakta itulah aku memilih untuk mundur
aku yang memulai, dan aku juga yang akan mengakhiri
aku akan mulai bergerak dari titik penantianku
bunga di kebunku sudah layu
akan tiba waktunya aku menanam kembali bibit bunga di kebunku,
atau seseorang yang akan melakukannya

Rita Ardianti
created at 10 July 2010

No comments:

Post a Comment