Thursday, December 16, 2010

teruntuk dirimu..

teruntuk dirimu, bintang kecil yang bersinar di langit malamku.

ini aku, pemujamu. bukan rahasia tepatnya, karena kamu sudah pasti tau. sejak pengakuanku beberapa minggu yang lalu, aku tidak pernah lagi menerima satu pun sms darimu. ada apa? apakah kamu membenciku? jujur saja, aku merindukanmu. meskipun kamu sering memanggilku jelek atau monyet, tapi aku suka. terdengar sangat spesial, karena kamu yang memanggilku seperti itu. kamu boleh memanggilku begitu, aku tidak marah. yang penting namamu menghiasi inboxku dan rasa rinduku pun terobati. tidakkah dirimu juga merindukanku?

ah, hanya harapan semu. aku tau bahwa sebenarnya harapan kecil itu sudah terbang entah ke mana. bagaikan layang-layang yang putus dihempaskan oleh angin, dan aku hanya bisa merengek melihatnya pergi. kemudian aku akan berpura-pura bahwa layang-layang itu masih ada, masih kusimpan di kolong tempat tidurku dan kudekap setiap kali mataku akan terpejam. bodoh kan? ya, memang.

aku terlalu bodoh untuk mengakui bahwa aku hanya bermimpi. aku hanya bisa memilikimu dalam mimpi, bukan realita. seandainya kamu adalah mimpiku, aku ingin tetap tertidur dengan seulas senyum di bibirku. karena kamu begitu indah, baik dalam mimpi atau realita.

kamu baik, terlalu baik. hatimu mulia pada semua orang. tidak memandang usia, jenis kelamin bahkan derajat mereka, kamu tetap bersikap baik. sama halnya ketika kamu menunjukkan sifat baikmu padaku, sehingga aku salah mengartikannya. aku pikir kamu juga memiliki rasa yang sama, tapi ternyata, haha.. aku hanya bisa tersenyum pahit mengingatnya.

dan akhirnya, kini aku dilema. haruskah aku tetap bertahan dengan kondisi ini, atau aku harus menyerah? toh belum ada seutas benang halus yang mengikat kita. tapi, sebagian kecil hatiku berkata belum siap.

aku bahagia melihatmu bahagia. melihatmu tersenyum sedikiiiiit saja, aku sudah amat sangat senang. tapi aku merasa ada yang kurang. munafik kalau aku bilang aku tidak menginginkanmu. aku memang menginginkanmu. bohong kalau aku bilang aku membencimu. aku memang tidak membencimu, aku menyayangimu. pengecut kalau aku ingin menyerah begitu saja. aku memang ingin terus berjuang sampai aku berhasil. lalu aku harus bagaimana?

Rita Ardianti
created at 25 May 2010

No comments:

Post a Comment